Sebelum menjelaskan
pengertian tentang karangan ilmiah, non ilmiah serta semi lmiah. Sebaiknya kita
mendefinisikan terlebih dahulu apa yang di maksud dengan karangan.
Pengertian Karangan menurut
Lamuddin Finozza, karangan adalah hasil penjabaran suatu gagasan secara resmi
dan teratur tentang suatu topic atau pokok bahasan. Setiap karangan yang ideal
pada prinsipnya merupakan uraian yang lebih tinggi atau lebih luas dari alinea.
Penggolongan karang menurut
bobot isinya, karangan dapat bagi menjadi tiga jenis yaitu :
1.
KARANGAN ILMIAH
Karangan ilmiah adalah
karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi
penulisan yang baik dan benar. Karya ilmiah atau dalam bahasa Inggris (scientific
paper) adalah laporan tertulis dan publikasi yang memaparkan hasil penelitian
atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan
memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat
keilmuan.
CIRI-CIRI KARANGAN ILMIAH
YAITU:
· sistematis;
· objektif;
· cermat, tepat, dan benar;
· tidak persuasif;
· tidak argumentatif;
· tidak emotif;
· tidak mengejar keuntungan sendiri;
· tidak melebih-lebihkan sesuatu.
ADAPUN JENIS KARANGAN ILMIAH
YAITU:
ü Makalah.
Karya
tulis yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data di
lapangan yang bersifat empiris-objektif (menurut bahasa, makalah berasal dari
bahasa Arab yang berarti karangan).
ü Kertas
kerja.
Makalah
yang memiliki tingkat analisis lebih serius, biasanya disajikan dalam
lokakarya.
ü Skripsi.
Karya
tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasar pendapat orang lain.
ü Tesis.
Karya
tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam daripada skripsi.
ü Disertasi.
Karya
tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis
berdasar data dan fakta yang sahih dengan analisi yang terinci.
ü Objektif.
Keobjektifan
ini menampak pada setiap fakta dan data yang diungkapkan berdasarkan kenyataan
yang sebenarnya, tidak dimanipulasi. Juga, setiap pernyataan atau simpulan yang
disampaikan berdasarkan bukti-bukti yang bisa dipertanggungjawabkan. Dengan
demikian, siapa pun dapat mengecek kebenaran dan keabsahanya.
ü Netral.
Kenetralan
ini bisa terlihat pada setiap pernyataan atau penilaian bebas dari kepentingan-kepentingan
tertentu baik kepentingan pribadi maupun kelompok. Oleh karena itu,
pernyataan-pernyataan yang bersifat ‘mengajak’,
‘membujuk’, atau ‘mempengaruhi’
pembaca dihindarkan.
ü Sistematis.
Uraian
yang terdapat pada karya ilmiah dikatakan sistematis apabila mengikuti pola
pengembangan tertentu, misalnya pola urutan, klasifikasi, kausalitas, dan
sebagainya. Dengan cara demkian, pembaca akan bisa mengikutinya dengan mudah
alur uraiannya.
ü Logis.
Kelogisan
ini bisa dilihat dari pola nalar yang digunakannya, pola nalar induktif atau
deduktif. Kalau bermaksud menyimpulkan suatu fakta atau data digunakan pola
induktif; sebaliknya, kalau bermaksud membuktikan suatu teori atau hipotesis
digunakan pola deduktif.
ü Menyajikan
fakta (bukan emosi atau perasaan).
Setiap
pernyataan, uraian, atau simpulan dalam karya ilmiah harus faktual, yaitu
menyajikan fakta. Oleh karena itu, pernyataan atau ungkapan yang emosional
(menggebu-gebu seperti orang berkampanye, perasaan sedih seperti orang
berkabung, perasaan senang seperti orang mendapatkan hadiah, dan perasaan marah
seperti orang bertengkar) hendaknya dihindarkan.
TUJUAN KARANGAN ILMIAH
Sebagai wahana melatih
mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah
yang sistematis dan metodologis.
Menumbuhkan etos ilmiah di
kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan,
tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam
bidang ilmu pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya.
Karya ilmiah yang telah
ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi pengetahuan antara sekolah
dengan masyarakat, atau orang-orang yang berminat membacanya.
Membuktikan potensi dan
wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi dan menyelesaikan
masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan memperoleh
pengetahuan dan pendidikan dari jurusannya.
Melatih keterampilan dasar
untuk melakukan penelitian.
Manfaat Karya Ilmiah
MANFAAT PENYUSUNAN KARYA
ILMIAH BAGI PENULIS ADALAH BERIKUT:
·
Melatih untuk
mengembangkan keterampilan membaca yang efektif;
·
Melatih untuk
menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber;
·
Mengenalkan
dengan kegiatan kepustakaan;
·
Meningkatkan
pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis;
·
Memperoleh
kepuasan intelektual;
·
Memperluas
cakrawala ilmu pengetahuan;
·
Sebagai bahan
acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya.
2.
NON IMIAH
Non Ilmiah (Fiksi) adalah
karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta pribadi dan ditulis menurut
metodologi penulisan yang baik dan benar. Satu ciri yang pasti ada dalam
tulisan fiksi adalah isinya yang berupa kisah rekaan. Kisah rekaan itu dalam
praktik penulisannya juga tidak boleh dibuat sembarangan, unsur-unsur seperti
penokohan, plot, konflik, klimaks, setting dan sebagainya.
Karya tulis non-ilmiah (karya
non Ilmiah) adalah karya tulis ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta pribadi
dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Karya tulis
non-ilmiah itu pun bervariasi bahan topiknya dan cara penyajiannya, tetapi
isinya tidak didukung oleh fakta umum. Bahasanya mungkin kongkret atau abstrak,
gaya bahasanya mungkin formal dan teknis, atau formal dan populer.
CIRI-CIRI KARANGAN NONILMIAH
YAITU:
·
Ditulis
berdasarkan fakta pribadi
·
Fakta yang
disimpulkan subjektif
·
Gaya bahasa
konotatif dan popular
·
Tidak memuat
hipotesis
·
Penyajian
dibarengi dengan sejarah
·
Bersifat
imajinatif
·
Situasi
didramatisir
·
Bersifat
persuasif
·
Bentuk karangan
nonilmiah yaitu; dongeng, cerpen, novel, roman, anekdot, hikayat, cerber,
puisi, dan naskah drama.
3.
SEMI ILMIAH
Semi Ilmiah adalah karangan
ilmu pengatahun yang menyajikan fakta umum dan menurut metodologi panulisan
yang baik dan benar, ditulis dengan bahasa konkret, gaya bahasanya formal,
kata-katanya tekhnis dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan benar
atau tidaknya atau sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu
tulisan dan penulisannyapun tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti
metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering di masukkan karangan non-ilmiah.
Maksud dari karangan non-ilmiah tersebut ialah karena jenis Semi Ilmiah memang
masih banyak digunakan misal dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel,
roman dan cerpen. Karakteristiknya : berada diantara ilmiah.
Karangan Semi Ilmiah
Sebuah penulisan yang
menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannyapun tidak
semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang
sintesis-analitis karena sering di masukkan karangan non-ilmiah. Maksud dari
karangan non-ilmiah tersebut ialah karena jenis Semi Ilmiah memang masih banyak
digunakan misal dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan
cerpen.
Contoh :
Artikel
Karangan faktual secara
lengkap dengan panjang tertentu yang dibuat untuk dipublikasikan (melalui koran,
majalah, buletin, dsb) dan bertujuan menyampaikan gagasan dan fakta yang dapat
meyakinkan, mendidik, dan menghibur.
Editorial
Artikel dalam surat kabar
atau majalah yangg mengungkapkan pendirian editor atau pimpinan surat kabar
(majalah) tersebut mengenai beberapa pokok masalah.
Feature
Feature adalah cerita khas
kreatif yang berpijak pada jurnalistik sastra tentang suatu situasi, keadaan,
atau aspek kehidupan, dengan tujuan untuk memberi informasi dan sekaligus
menghibur khalayak media massa.
ADAPUN CIRI-CIRI KARANGAN
SEMI ILMIAH ATAU ILMIAH POPULAR, YAITU:
· Ditulis berdasarkan fakta pribadi
· Fakta ang disimpulkan subjektif
· Gaya bahasa formal dan popular
· Mementingkan diri penulis
· Melebih-lebihkan sesuatu
· Usulan-usulan bersifat argumentative, dan
· Bersifat persuasive
· Bentuk karangan semi ilmiah yaitu; artikel, editorial,
opini, tips, reportase, dan resensi buku.
· Resensi buku adalah bentuk konbinasi antara uraian,
ringkasan, dan kritik objektif terhadap sebuah buku. Klasifikasi pembuatan
resensi buku ilmiah yaitu ringkasan, deskripsi, kritik, apresiasi, dan praduga.
Perbedaan Karangan Ilmiah
dengan Non Ilmiah
Istilah karangan ilmiah dan
nonilmiah merupakan istilah yang sudah sangat lazim diketahu orang dalam dunia
tulis-menulis. Berkaitan dengan istilah ini, ada juga sebagian ahli bahasa
menyebutkan karangan fiksi dan nonfiksi. Terlepas dari bervariasinya penamaan
tersebut, hal yang sangat penting untuk diketahui adalah baik karangan ilmiah
maupun nonilmiah/fiksi dan nonfiksi atau apapun namanyan, kedua-duanya memiliki
perbedaan yang signifikan. Perbedaan-perbedaan yang dimaksud dapat dicermati
dari berbagai aspek.
Karangan ilmiah harus
merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif). Faktual
objektif adalah adanya kesesuaian antara fakta dan objek yang diteliti.
Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan pengamatan atau observasi.
Karangan ilmiah bersifat
metodis dan sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah digunakan metode atau
cara-cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur dan terkontrol melalui
proses pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi.
Dalam pembahasannya, tulisan
ilmiah menggunakan ragam bahasa ilmiah. Dengan kata lain, ia ditulis dengan
menggunakan kode etik penulisan karangan ilmiah. Perbedaan-perbedaan inilah yang
dijadikan dasar para ahli bahasa dalam melakukan pengklasifikasian.
Selain karangan ilmiah dan
nonilmiah yang telah disebutkan di atas, terdapat juga karangan yang berbentuk
semiilmiah/ilmiah populer. Sebagian ahli bahasa membedakan dengan tegas antara karangan
semiilmiah degan karangan ilmiah dan nonilmiah. Finoza (2005:193) menyebutkan
bahwa karakteristik yang membedakan antara karangan semiilmiah, ilmiah, dan
nonilmiah adalah pada pemakaian bahasa, struktur, dan kodifikasi karangan. Jika
dalam karangan ilmiah digunakan bahasa yang khusus dalam di bidang ilmu
tertentu, dalam karangan semiilmiah, bahasa yang terlalu teknis tersebut
sedapat mungkin dihindari. Dengan kata lain, karangan semiilmiah lebih
mengutamakan pemakaian istilah-istilah umum daripada istilah-istilah
khusus. Jika diperhatikan dari segi
sistematika penulisan, karangan ilmiah menaati kaidah konvensi penulisan dengan
kodifikasi secara ketat dan sistematis, sedangkan karangan semiilmiah agak
longgar meskipun tetap sistematis. Dari segi bentuk, karangan ilmiah memiliki
pendahuluan (preliminaris) yang tidak selalu terdapat pada karangan semiilmiah.
Berdasarkan karakteristik
karangan ilmiah, semiilmiah, dan nonilmiah yang telah disebutkan diatas, yang
tergolong dalam karangan ilmiah adalah laporan, makalah, skripsi, tesis,
disertasi; yang tergolong karangan semiilmiah antara lain artikel, feature,
kritik, esai, resensi; yang tergolong karangan nonilmiah adalah anekdot,
dongeng, hikayat, cerpen, cerber, novel, roman, puisi, dan naskah drama.
Perbedaan Karangan Ilmiah
dengan Semi ilmiah
“Kecermatan dalam berbahasa mencerminkan ketelitian
dalam berpikir” adalah slogan yang harus dipahami dan diterapkan oleh
seorang penulis. Melalui kecermatan bahasa gagasan atau ide-ide kita akan
tersampaikan. Oleh karena itu, penguasaan bahasa amat diperlukan ketika anda
menulis.
Bahasa dalam karangan ilmiah
menggunakan ragam bahasa Indonesia resmi. Ciri-ciri ragam resmi yaitu
menerapkan kesantunan ejaan (EYD/Ejaan Yang Disempurnakan), kesantunan diksi,
kesantunan kalimat, kesantunan paragraph, menggunakan kata ganti pertama “penulis”,
bukan saya, aku, kami atau kita, memakai kata baku atau istilah ilmiah, bukan
popular, menggunakan makna denotasi, bukan konotasi, menghindarkan pemakaian
unsur bahasa kedaerahan, dan mengikuti konvensi penulisan karangan ilmiah.
Ada berbagai jenis karangan
ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atausimposium, dan
artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan
ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah
tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau
pengkajian selanjutnya.
Di perguruan tinggi,
khususnya jenjang S1, mahasiswa dilatih untuk menghasilkan karangan ilmiah
seperti makalah, laporan praktikum, dan skripsi(tugas akhir). Skripsi umumnya
merupakan laporan penelitian berskala kecil, tetapi dilakukan cukup mendalam.
Sementara itu, makalah yang ditugaskan kepada mahasiswa lebih merupakan
simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa berdasarkan penelaahan terhadap
karya-karya ilmiah yang ditulis oleh para pakar dalam bidang persoalan yang
dipelajari. Penyusunan laporan praktikum ditugaskan kepada mahasiswa sebagai
wahana untuk mengembangkan kemampuan menyusun laporan penelitian.
Referensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar